Kerabat |<[]TA>|

AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA

Pages

Minggu, 09 Juni 2013

Thailand Movie Coyyy

| |

 Tau gakk sih kerabat ,,ternyata gak hanya film korea, Indonesia, USA, dan Inggris ajaaaa lhooo.. Ada juga film yang super kerenn dan pastinya SO SWEET abizz.. ABG bangett dehh.. filmnya apaa?? kayak apa ceritanya?? ganteng and cantik gag pemainnya?? come on coyyyy!!! Have a nice read :) :) :) :)


Movie: A Little Thing Called Love / A Crazy Little Thing Called Love
Thai: สิ่งเล็กๆ ที่เรียกว่า...รัก
Sutradara: Puttipong Pormsaka Na-Sakonnakorn and Wasin Pokpong
Penulis: Puttipong Pormsaka Na-Sakonnakorn and Wasin Pokpong
Produser: Somsak Tejcharattanaprasert and Panya Nirankol
Sinematografi: Reungwit Ramasudh
Tanggal Rilis: August 12, 2010 (Thailand)
Panjang Film: 118 min.
Distributor: Sahamongkol International and Work Point
Bahasa: Thai
Negara: Thailand


Mario Maurer as Chon
Pimchanok Lerwisetpibol as Nam
Sudarat Budtporm as Guru Inn
Perawatch Herabutya as Guru Phol
Pijitra Siriwerapan as Guru Aorn
Acharanat Ariyaritwikol as Top
Khachamach Promsaka Na Skolnakorn as Pin

Adegan di mulai di sebuah pameran fotografi profesional. Sang fotografer sedang diwawancarai mengenai sebagian besar foto-fotonya. Tiba-tiba terdengar suara tangis bayi. Fotografer itu mohon izin pada wanita-wanita yang mewawancarainya, “Maaf, itu anakku.”
Saat fotografer menghampiri bayi itu dan menghiburnya agar tak menangis lagi. Sementara wanita-wanita yang mewawancarainya berbisik-bisik, “Tampan sekali, sayang sudah punya anak.”

Kemudian adegan berpindah ke 9 tahun sebelumnya. Nam, seorang gadis berkulit gelap, berkacamata, baru pulang sekolah bersama ketiga teman-temannya, Cheer, Nim dan Gie.

Saat perjalanan, sebuah sepeda motor yang dikendarai oleh seorang cowok tampan melintas. Nam memperhatikannya dengan terpesona, apalagi saat cowok itu dengan baik hati memberikan jalan pada orang buta. Teman-temannya yang menyadari arah pandangan Nam menggodanya, meski Nam mengelak tapi ia tak luput dari sasaran kejahilan teman-temannya.

Sepeninggal teman-temannya Nam tak langsung ke rumah. Ia menjemput seorang bule bernama James Bean. Rupanya Ibu Nam memiliki penginapan dan restoran murah untuk para turis backpacker yang ke Thailand.
Ibu Nam: “Bagaimana sekolahmu hari ini?”
Nam: “Baik, aku masih dengan Cheer, Nim dan Gie.”
Ibu Nam: “Apa kalian tak bosan satu sama lain? Kalian sudah bersama sejak kelas 1.”
Pang (adik Nam) menimpali: “Dia tak punya pilihan bu. Tak ada lagi yang mau berteman dengannya karena begitu melihat Nam.”
Nam yang kesal menarik kepangan rambut Pang, ibunya melerai dan menasihati, “Teman adalah teman, bukan masalah penampilan”
Pang, “Tapi tetap harus jadi pertimbangan pertama. Untung aku terlahir mirip dengan Ibu, jika aku mirip dengan Ayah atau Nam aku pasti takkan punya pacar saat aku besar”
Dan lagi-lagi kakak adik itu bertengkar. Ibunya memisahkan mereka, “Pang ini, ayahmu pasti sedih kalau mendengarnya. Nam, pergi ke tempat yang kau inginkan sana !”
Setelah Nam pergi, Pang berbicara, “Ayah di Amerika. Ia takkan bisa mendengar kita.”

Saat Nam pulang dari pasar dan menikmati eskrim yang dibelinya, seorang cowok jatuh dari pohon di dekatnya. Cowok yang sama yang dilihat Nam mengendarai motor vespa sepulang sekolah.
“Mangga?”tawar cowok itu pada Nam. Ternyata kaki cowok terpincang-pincang.
Nam terkejut dan menerima Mangga itu dengan hati berbunga-bunga. Namun kesenangan hatinya tak berlangsung lama ketika ia melihat cowok itu juga menawarkan Mangga yang dipetiknya pada cewek lain di jalan.

Keesokan harinya di sekolah, Nam, Cheer, Nim dan Gie menghabiskan waktu istirahat mereka dengan mengisi quiz di majalah.
Gie, “Nim dapat 28. Cowok yang pas untukmu adalah seseorang dengan jiwa pemimpin...”
Mereka lalu melirik Tom, pemimpin klub agama Buddha yang suka meditasi.
Gie, “Cheer 15-25, cowok yang cocok untukmu adalah cowok yang ahli dibidang olahraga.”
Cheer melihat Kai, cowok anggota sepak bola, dengan terpesona.
“Nam, kau cocok dengan pria yang berjiwa seni... Kira-kira siapa ya?”
Nam tak mempedulikan teman-temannya. Dari tadi matanya hanya memandang seorang cowok yang lucu dengan menempelkan stiker hitam di alisnya. Rupanya cowok tampan itu satu sekolah dengannya.

Di kelas Bahasa Inggris Bu Guru Inn, Nam dan teman-temannya terlihat sibuk mengobrol lewat kertas. Mereka membicarakan cowok tampan yang sedari tadi dilirik Nam.
Cheer menulis, Namanya Chon. Dia senior satu tingkat di atas kita. Masa lalunya sangat mengerikan. Jangan dekat-dekat dengannya.
Nam membalas, Itu tidak benar.
Cheer, Itu benar! Dua orang gadis pernah mengundurkan diri dari sekolah karenanya. Dia itu berbahaya.
Dan saat Cheer dan Nim mengobrol mengenai Chon, Guru Inn mengetahuinya dan menghukum Cheer untuk berdiri. Ia ditanyai arti dari “You’re my inspiration”. Cheer yang tak tahu gelagapan, hingga akhirnya Nam memberi tahunya diam-diam dan Cheer bisa melalui hukumannya dengan mulus.

To be continued :) :) :)
lanjuuutt yukkk ke part two :) :) :) :)
follow me !!!

0 komentar:

go-top

Posting Komentar

Pengikut

jam

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Blogroll

Blogger templates

musik

Flag

Flag Counter
 
 

Analyst Rock'n'Roll | Diseñado por: Compartidísimo
Con imágenes de: Scrappingmar©

 
top