Sindrom Cushing adalah gangguan yang terjadi akibat tingginya kadar
kortisol dalam tubuh. Hal ini juga dapat terjadi jika kita mengonsumsi
terlalu banyak kortisol atau hormon steroid lainnya.
Sindrom Cushing dapat disebabkan oleh konsumsi obat kortikosteroid
terlalu banyak, seperti prednison dan prednisolon. Obat ini digunakan
untuk mengobati kondisi seperti asma dan rheumatoid arthritis.
Orang lain mengalami sindrom Cushing karena tubuh mereka memproduksi
terlalu banyak kortisol, hormon yang biasanya dibuat dalam kelenjar
adrenal. Penyebab kortisol terlalu banyak adalah:
1. Penyakit Cushing, di mana kelenjar pituitari mensekresi terlalu
banyak hormon ACTH. ACTH kemudian merangsang kelenjar adrenal untuk
memproduksi kortisol. Tumor kelenjar hipofisis dapat menyebabkan kondisi
ini.
2. Tumor kelenjar adrenal
3. Tumor di tempat lain dalam tubuh yang menghasilkan kortisol
4. Tumor di tempat lain dalam tubuh yang menghasilkan ACTH (seperti pankreas, paru-paru, dan tiroid)
Gejala Cushing Syndrome
1. Tubuh bagian atas obesitas (di atas pinggang) sedangkan lengan dan kaki kurus
2. Wajah bulat, merah, penuh (moon face)
3. Tingkat pertumbuhan yang lambat pada anak-anak
4. Perubahan kulit yang sering terlihat:
a. Jerawat atau infeksi kulit
b. striae pada kulit perut, paha, dan payudara
c. kulit tipis dan mudah memar
5. Perubahan otot dan tulang meliputi:
a. Sakit punggung, yang terjadi dengan kegiatan sehari-hari
b. Nyeri tulang
c. Pengumpulan lemak di antara bahu (buffalo hump)
d. patah tulang rusuk dan tulang belakang (yang disebabkan oleh osteoporosis)
e. kelemahan otot
Wanita dengan sindrom Cushing sering memiliki pertumbuhan rambut yang
berlebihan pada wajah, leher, dada, perut, dan paha, serta siklus
menstruasi yang tidak teratur atau berhenti.
Pria mungkin mengalami penurunan hasrat seksual dan impotensi.
Gejala lainnya yang mungkin terjadi pada penyakit ini antara lain
perubahan mental (depresi, kecemasan, atau perubahan perilaku),
kelelahan, sakit kepala, peningkatan rasa haus dan frekuensi buang air
kecil.
Pemeriksaan laboratorium mungkin menunjukkan gula darah dan jumlah sel
darah putih yang tinggi, kadar potassium mungkin rendah. Peningkatan
kolesterol dan trigliserida, serta penurunan HDL juga sering ditemukan.
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis sindrom Cushing dan mengidentifikasi penyebabnya adalah:
1. kadar kortisol serum
2. kadar kortisol saliva
3. Dexamethasone supression test
4. urine 24 jam untuk kortisol dan kreatinin
5. kadar ACTH
6. uji stimulasi ACTH
7. CT scan abdomen
8. MRI hipofisis
9. Kepadatan tulang, yang diukur dengan dual x-ray absorptiometry (DEXA)
Pengobatan Cushing syndrome tergantung pada penyebabnya.
1. Sindrom Cushing yang disebabkan oleh penggunaan kortikosteroid:
Perlahan-lahan mengurangi dosis obat (jika memungkinkan) di bawah
pengawasan medis. Jika tidak bisa berhenti minum obat karena penyakit,
tekanan darah, kadar gula darah, kadar kolesterol, dan kepadatan tulang
harus dimonitor.
2. Sindrom Cushing disebabkan oleh tumor hipofisis atau tumor yang melepaskan ACTH (Penyakit Cushing):
a. Pembedahan untuk mengangkat tumor
b. Radiasi setelah pengangkatan tumor hipofisis (dalam beberapa kasus)
c. Mungkin diperlukan terapi hidrokortison (kortisol) pengganti seumur hidup setelah operasi
3. Sindrom Cushing disebabkan oleh tumor adrenal atau tumor lainnya:
a. Pembedahan untuk mengangkat tumor
b. Jika tumor tidak dapat diambil, perlu obat-obatan untuk menghambat pelepasan kortisol
Komplikasi Cushing syndrome antara lain:
1. Diabetes
2. Pembesaran tumor hipofisis
3. Patah tulang karena osteoporosis
4. Tekanan darah tinggi
5. Batu ginjal
6. Infeksi berat
Minggu, 09 Juni 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar